wah gak tau kenapa hari ini aku bosen banget, ngantuk berat dll. Apa kurang tidur ya... badanku lemes semuanya hiks..hiks...
cuapekkkkkkkk
blogged by Simbah_je @ 1:18 AM
Sunday, February 22, 2004
History of Indian Motorcycles
Blood red Indian motorcycles are American as the twentieth century. The company started making motorcycles in 1901, and were successful immediately. The first Indian V-twin was sold in 1907, and 7 years later, 100,000 twins had been built: customers would clamor for the powerful V twins for fifty years.
Racing success came early, with wins on the board tracks and oval horse tracks of the day, and an overwhelming 1-2-3 finish in the 1911 Isle of Man TT, the world's most prestigious motorcycle race. Indians were blooded in battle in 1914-18, in the first World War, when motorcycles and horses were all that could get through the mud of Flanders.
Competition with Henry Ford's Model T about killed off the motorcycle industry in the twenties, but the success of Indian's Scout twin, and the later Indian Chief, ensured their survival through the depression, into the golden era of the Indian. Brand loyalty was strong, as this popular poem shows:
"You'll never wear out an Indian Scout,
Or its brother, the Indian Chief:
No, you'll never wear out an Indian Scout,
It's the H*****s that give all the grief!"
Forties Indians are most loved: the huge, red, streamlined Chiefs and Fours with skirted fenders and balloon tires. On the racetrack, Indian heroes Ed Kretz, Floyd Emde, Bobby Hill and Bill Tuman won races galore. But early in the fifties, Indian was gone, sunk by bad management and the introduction of a range of poorly-designed singles and parallel twins.
For nearly half a century since, a legion of enthusiasts and specialist companies has kept the Indian name alive on the roads of the world, by constantly restoring the products of the old Springfield, MA, company. Today, thanks to their efforts, the motorcycles are more sought after than ever and the Indian name is still alive.
blogged by Simbah_je @ 12:38 AM
Thursday, February 19, 2004
Tipe Wanita menurut Rudy
Rudi Choiruddin, juru masak dan pembawa acara "Resep Oke Rudi" di RCTI, ketika diminta komentarnya tentang wanita mengatakan bahwa wanita itu ibarat makanan, ada banyak tipe dan rasanya.
Pertama: Tipe Rendang Padang. Wanita ini judes, galak, pedas omongannya, tapi jujur, apa adanya. Mau menangnya sendiri tapi juga mau menolong orang lain, paling tidak dengan cara menegur kejelekan orang tersebut.
Kedua: Tipe Bubur Ayam. Kalau baru kenal orang ini ramah, hangat, dan bersahabat. Tapi kalau udah lama jadi dingin dan hambar.
Ketiga: Tipe Sayur Bening. Orangnya lugu, polos, nggak neko-neko, nggak romantis, tapi perlu juga sebagai penambah vitamin. Bisa dinikmati waktu panas maupun dingin.
Keempat: Tipe Kepiting Rebus. Tipe ini keras luarnya, tapi dalamnya lembut dan nikmat. Jadi harus perlu kesabaran dan kekuatan (paksaan) untuk menghancurkan kulit luarnya. Barulah dapat dinikmati kenikmatan daging di dalamnya.
Kelima: Tipe Asinan Bogor. Perlu kalau kita lagi suntuk, karena orangnya mengasyikkan. Bisa membuat mata dan hati menjadi segar kembali.
Keenam: Tipe Babat Goreng. Wanita ini kenyal, susah dipahami, tapi kalau sudah lama kenal jadi ingin nambah lagi karena rasanya yang gurih dan nikmat.
Dari berbagai tipe wanita di atas, kata Rudi, yang penting bukan suka atau enak yang mana karena semua makanan itu sama enaknya dan manfaatnya. Jadi supaya sehat, nasehat Rudi selanjutnya, kita harus menikmatinya semuanya.
Kalau dikejar waktu (umur) makan aja bubur ayam yang hangat, karena cepat membuatnya. Kalau abis patah hati makan asinan Bogor supaya segar kembali. Jadi sesuaikan dengan waktu dan kebutuhannya.
Tetapi, ungkap Rudi sebagai penutup, jangan semuanya dimakan sekaligus. Bisa bisa bukan jadi sehat malah sakit perut. Selain itu khan juga berat di ongkos...
blogged by Simbah_je @ 7:29 PM
Friday, February 13, 2004
Usah Kau Lara Sendiri (Katon Bagaskara dan Ruth Sahanaya)
kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
tak terbiasa kudapati terdiam mendura
apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
sekilas galau mata ingin berbagi cerita
kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih
usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa
letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan samar cahya kecil tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan
satu persatu jalinan kawan berajak menjauh
kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih
usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa
letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan samar cahya kecil tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan samar cahya kecil tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
usah kau simpan lara sendiri
kalo denger lagu ini rasanya wew sedih banget.....napa yah kok tiba-tiba rasanya syurrr gitu sedih abis lirikke :(
apa mungkin ada hubungannya sama valentine yah..
gak tau juga seh tapi.
"met valentine aja buat semuanya yang ngerayahin" blogged by Simbah_je @ 10:08 AM
Thursday, February 12, 2004
matekkkk
wah beberapa hari ini hostingan gambarku matekkk gak idup2 padahal dulu pas pake brinkster bisa idup loh *cen as...nu*
udah tak coba nyari nyari tapi kok angel.... hiks hiks
nek sek mbayar wae okih tapi opo yo mosok ndadak mbayar duitte sopo???
wah perlu usaha lebih keras lagi berati ~huh~
blogged by Simbah_je @ 7:17 PM
Monday, February 02, 2004
Horex Germany
note: salah satu motor yang dipake pasukan Hitler waktu PD 2blogged by Simbah_je @ 4:12 AM