Ada sebuah pesawat terbang yang sedang membawa banyak penumpang. Tiba-tiba di tengah jalan terjadi hujan badai yang sangat dahsyat.Pesawat itu terombang ambing oleh badai hujan, angin keras dan kilat yang menyambar-nyambar.
Penumpang pesawat itu histeris dan berteriak melihat keadaan itu. Mereka yakin pesawat itu akan jatuh dan mereka semua akan mati. Di tengah kericuhan itu, ada seorang wanita muda yang melompat dan mengumumkan,
"Saya tidak bisa menerima semua ini lagi ! Saya tidak bisa duduk disini dan mati seperti binatang, tertahan dikursinya. Jika saya akan mati, biarkan saya mati dengan merasakan jadi wanita terlebih dahulu. Apakah ada laki-laki di sini yang dapat sanggup membuat saya merasakan menjadi wanita?"
Dia melihat sebuah tangan meraih punggungnya, dan seorang pria tampan, tinggi, berotot tersenyum. Dia kemudian berjalan ke depan wanita muda itu. Ketika dia sudah di depan wanita itu, dia membuka kaosnya, dan menunjukkan tubuhnya yang kekar. Dia melihat besarnya otot tersebut walaupun dalam kondisi lampu pesawat yang mati-nyala.
Pria itu tetap berdiri didepannya, kaosnya di tangan dan berkata, "Saya bisa membuat Anda merasa seperti wanita sejati sebelum Anda mati. Apakah Anda tertarik?"
Dengan keras ia menganggukkan kepala, "Ya. Buat saya menjadi wanita sejati !"
Kemudian pria itu memberikan kaosnya kepadanya, sambil berkata "Nih, tolong disetrika!"
beli sendiri
Tiga orang sahabat baik yang sama-sama kuli bangunan sedang bekerja di lantai 35 disuatu gedung bertingkat di Jakarta. Pada saat makan siang mereka mulai membuka bekalnya masing-masing.
Kardiman: "Edan tenan, tempe lagi tempe lagi... wis bosen aku. Kalau besok masih disangoni tempe lagi, aku mau loncat dari lantai ini".
Lim Ah Wat: "Haiya... lagi-lagi capcai, tiap hali capcai tiap hali capcai, sulah bosan laa....., kalau besok pagi istli owe kasih capcai lagi, owe juga mau loncat dali ini gedung".
Ucok : "Sial kali bah, babi panggang lagi hari ini. Kalau besok masih babi panggang lagi.... aku pun mau loncat saja dari gedung ini bah."
Maka begitulah besok harinya, saat makan siang mereka duduk bertiga dan mulai membuka bekalnya. Kardiman dapat bekal tempe lagi... dan meloncatlah dia kebawah, modar.
Begitu pula si Ah Wat, dapat capcai lagi... loncat kebawah,..ko'it.
Si Ucok buka bekal, babi panggang lagi..loncat, mampus.
Untuk menghormati persahabatan mereka, ketiganya dimakamkan di tempat pemakaman yang sama. Isteri Kardiman tersedu-sedu sambil berkata, "Oalah Mas, kok nggak bilang-bilang kalau sudah bosen tempe,...coba Mas Kardiman bilang, pasti aku masakin ayam goreng Mas..".
Isteri si Ban Pit juga merintih "Aduh Koh Wat.. coba Engkoh bilang sudah bosen capcai, pasti owe masakin fuyung hai, Engkoh pasti tidak sampe mati bunuh diri".
Tapi tiba giliran si Butet isteri Ucok, sambil melotot berkata, "Jangan lihatin aku bah... Bang Ucok selalu beli makanan sendiri sebelum berangkat kerja"
blogged by Simbah_je @ 3:42 AM